Kamis, 15 Maret 2012

Pemandian Para Putri Keraton Tamansari Yogyakarta


Tamansari biasanya identik dengan tempat pemandian para putri dan selir Raja Jawa di Keraton Ngajogjakarta. Yupz..betul bgt, tempat itu masih dilestarikan sampai sekarang sebagai salah satu daya tarik objek wisata di DIY. Perjalanan ini sebenarnya tidak direncanakan sebelumnya..berhubung wekeed tepatnya tgl 26 Maret 2011 serta ga da rutinitas. Kita para cewek Kos 16 B meskipun hanya 4 orang yakni aku, mbx novi, anes dan mega berencana mengunjungi tempat tersebut. Sekitar 20 menit dari kos kami di JL.Gejayan dan smbil berboncengan kita menuju Taman Sari.
                                 "Pintu Gerbang Tamansari"
                                                         "Salah Satu Sudut Di Tamansari"
Meskipun aku sudah 2 tahun lbh di Jogja, namun belum ada waktu untuk singgah ke Tamansari. Aku lebih suka mengunjungi objek wisata yang ada di DIY bersama tmn2 banyak cz lebih seru dan asyik..hehehe. Sebelum masuk kita harus membeli tiket masuk yang cukup murah sekitar 3000 rupiah. Berhubung mbx Novi sudah pernah kesana, jadi dia bertindak sebagai Guide kami. 
                                     " Anes, Aku n Mega"
                           " Kolam Pemandian Raja n Selir"
Dia menerangkan setiap jengkal  sejarah dan arsitektur di Taman Sari dengan B.Inggris diselingi B.Indonesia seru.. bgt. Ketika masuk pertama kali kita akan diperlihatkan kolam pemandian yang dibagi menjadi 2 yakni kanan dan kiri. Nah di sisi kiri Kolam ada sebuah balkon tertutup yang digunakan Raja Jawa untuk melemparkan bunga kantil ke kolam yang berisi selir-selir untuk memperebutkan bunga kantil. Siapapun yang mendapatkan bunga kantil berkesempatan untuk mandi bersama Raja dikolam khusus letaknya disisi paling barat dari Balkon. Suatu kehormatan besar bagi para selir yang dapat mandi bersama Raja. Pada sisi paling Timur terdapat ruangan ganti pakaian bagi para selir Raja. Sesudah puas mendengarkan cerita mbx Novi kita lanjutkan ke area berikutnya yaitu suatu bangunan Tembok Tinggi Besar Berwarna Putih yang berhiaskan relief yang Indah. 

                             "Pengrajin Di Kampung Batik"
Selanjutnya kita melewati kampung Batik untuk  menuju Benteng Pertahanan. Benteng tersebut terdiri dari lorong-lorong yang gelap serta ditengah-tengahnya ada kolam kecil. Untuk menuju tengah kolam terdapat tangga dari 5 arah yang dipercaya simbol atau mengisyaratkan salat 5 waktu. Setelah itu kita menuju bangunan kuno berupa puing-puing tua. Disana saya dapat melihat aktivitas warga Jogja yang berlalu-lalang sebab lokasinya berada di daerah yang lebih tinggi dari Jalan Raya.
                                 " Salah satu sudut Lorong"
Berhubung waktu sudah sore dan terlihat mendung, kita memutuskan untuk pulang ke kos. Well...sesudah puas mengunjungi Tamansari, kita berniat melanjtkan petualangan-petualangan yang lebih seru, asyik, murah serta berkesan di sekitar DIY.

1 komentar:

  1. sebagai orang jogja aku malah lum pernah kesana, malu aku pada semut merah, h h

    BalasHapus